Friday, January 31, 2014

KONSEP TEORI INTRAPARTAL







1. Pengertian
Intrapartal / Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina kedunia luar.
Persalinan normal adalah suatu proses dimana janin cukup bulan,dengan presentasi belakang kepala, masuk melalui jalan lahir sesuai dengan kurva partopgraf normal dan lahir secara spontan.

2. Sebab-sebab terjadinya persalinan
        Pada akhir kehamilan, uterus secara progresif lebih peka sapaio akhirnya mulai berkontraksi kuat secara ritmik dengan kekuatan sedemikian rupa sehingga bayi dilahirkan. Penyebab peningkatan aktivitas uterus yang sebenarnya tidak diketahui, tetapi sedikitnya ada 2 kategori pengaruh utama yang menyebabkan timbulnya puncak kontraksi yang berperan dalam persalinan :
A. Faktor hormonal yang menyebabkan peningkatan kopntraksi uterus
 ♥ Rasio estrogen terhadap progesteron
            Progesteron mengjambat kontraksi uterus selama kehamilan, sedangkan estrogen cenderung  meningkatkan derajat kontraktilitas uterus, sedikitnya terjadi karena estrogen meningkatkan jumlah gap jungtion antara sel-sel otot polos uterus yang berdekatan. Baik estrogen maupun progesteron disekresikan dalam jumlah yang secara progresif  makin bertambah selama kehamilan, tetapi mulai kehamilan bulan ke-7 dan seterusnya sekresi estrogen terus meningkat sedangkan sekresi progesteron tetap konstan atau mungkin sedikit menurun. Oleh karena itu diduga bahwa rasioestrogen terhadap progesteron cukup meningkat menjelang akhir kehamilan, sehingga paling tidak berperan sebagian dalam peningkatan kontraksi uterus.

♥ Pengaruh oksitosin pada uterus
            Oksitosin mewrupakan suatu hormon yang disekresikan oleh neurohipofise yang secara khusus menyebabkan kontraksi uterus. 3 alasan peranan oksitosin :
☼ Otot uterus meningkatkan jumlah reseptor-reseptor oksitoksin, oleh karena itu meningkatkan   responnya terhadap dosis oksitosin yang  diberikan selama beberapa bulan terakhir kehamilan.
☼ Kecepatan sekresi oksitosin oleh neurohipofise sangat meningkat pada saat persalinan.
☼ Iritasi oleh regangan pada serviks uteri, dapat menyebabkan kelenjar hipofise posterior meningkatkan sekresi oksitosinnya.

♥ Pengaruh hormon fetus pada uterus
            Kelenjar hipopisis fetus juga mensekresikan oksitoksin yang jumlahnya semakin meningkat, dan kelenjar adrenalnya mensekresikan sejumlah besar kortisol yang merupakan suatu stimulan uterus. Selain itu, membran fetus melepaskan prostagladin dalam kosentrasi tinggi pada saat persalinan. Prostagladin meningkatkan intensitas kontraksi uterus.

B. Faktor mekanis yang meningkatkan kontraktilitas uterus
♥ Regangan otot-otot uterus
            Regangan sederhana otot-otot polos meningkatkan kontraktilitas otot-otot tersebut. Selanjutnya regangan intermitten seperti yang terjadi berulang-ulang pada uterus karena pergerakan fetus juga meningkatkan kontraksi otot polos.
♥ Regangan atau iritasi serviks
            Regangan atau iritasi saraf  pada serviks mengawali timbulnya refleks pada korpus uteri, tetapi efek ini juga secara sederhana dapat terjadi akibat transmisi iogenik sinyal-sinyal dari serviks ke korpus uterus.

3. Tanda-Tanda Persalinan
♥ Kala I
Tanda dan gejala :
  • His sudah Adekuat
  • Penipisan dan pembukaan serviks sekurang – kurangnya 3 cm
  • Keluar cairan dari vagina dalam bentuk lendir bercampur darah
His dianggap Adekuat bila :
  • His bersifat teratur, minimal 2x tiap 10 menit dan berlangsung sedikitnya 40 detik
  • Uterus mengeras pada waktu kontraksi, sehingga tidak didapatkan cekungan lagi bila dilakukan penekanan diujung jari
  • Serviks membuka.
Proses membukanya serviks sebagai akibat his dibagi dalam 2 fase :
1.                                                  Fase laten : berlangsung selama 8 jam. Pembukaan terjadi sangat lembut sampai mencapai ukuran diameter    3 cm.
2.    Fase aktif : dibagi dalam 3 fase lagi, yakni :
·         Fase akselerasi : dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm menjadi 4 cm
·         Fase dilaktasi maksimal : dalam waktu 2 jam pembukaan brlangsung sangat cepat, dari 4 cm menjadi 9 cm.
·         Fase diselarasi : pembukaan menjadi lambat kembali. Dalam waktu 2 jam pembukaan dari 9 cm menjadi lengkap ( 10 cm )
Fase – fase tersebut dijumpai pada primigavida. Pada multigrafida pun terjadi demikian, akan tetapi fase laten, aktif, dan diselerasi terjadi lebih pendek.

♥ Kala II
Persalinan kala II dimilai ketika pembukaan lengkap dan berakhir dengan lahirnya seluruh janin
Tanda dan gejala :
· Ibu ingin meneran
· Perineum menonjol
· Vulua dan anus membuka
· Meningkatnya pengeluaran darah dan lendir
· Kepala telah tyurun didasar panggul

♥ Kala III
    Persalinan kala III dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya plasenta.
Tanda dan gejala :
· Bentuk uterus dan TFU
Setelah bayi dilahirkan dan sebelum meomitrium menyesuaikan dengan perubahan ukuran rongga uterus, uterus berada dalam bentuk diskoid dan TFU berada dibawah umbilikus.
Setelah uterus berkontraksi dan plasenta didoprong kebawah, bentuk uterus menjadi globular dan TFU menjadi diatas pusat ( sering kali mengarah kesisi kanan ).
· Tali pusat memanjang
Semburan darah yamg tiba – tiba yang diikuti dengan memanjangnya tali pusat keluar vagina menandakan kelepasan plasenta dari dinding uterus.
·         Semburan darah tiba – tiba
Darah yang terkumpul dibelakang plasenta akan membantu mendorong plasenta keluar bersama bantuan dari gravitasi. Semburan darah yang tiba – tiba menandakan bahwa kantung yang terjadi retroplasenta telah robek ketika plasenta memisah.
♥ Kala IV
Kala IV adalah kala pemulihan masa yang kritis ibu dan anaknya, bukan hanya proses pemulihan secara fisisk setelah melahirkan tetapi juga mengawali hubungan yang baru selama satu sampai dua jam. Pada kala IV ibu masih membutuhkan pengawasan yang intensive karena perdarahan dapat terjadi, misalnya karena atonia, uteri, robekan pada serviks dan perineum. Rata rata jumlah perdarahan normal 100-300 cc, bila perdarahan diatas 500 cc maka  dianggap patologi. Perlu diingat ibu tidak perlu ditinggalkan sendiri dan belum boleh dipindahkan kekamarnya.


4.  Penangan nyeri pada ibu
Pengertian nyeri
Nyeri merupakan suatu fenomena yang neurofisiologis yang berfat subyektif dan merupakan pengalaman pribadi.

Tehnik Mengurangi  Rasa Nyeri
                  Pada saat yang tepat hasil konsepsi  akan dikeluarkan dari uterus, hal ini akan menimbulkan adanya kontraksi uterus yang menimbulkan rasa sakit. Rasa sakit ini merupakan suatu pengalaman pribadi dan bersifat subyektif, individual dan juga untuk individu yang sama dari waktu ke waktu.
      Rasa sakit tersebut merupakan suatu fenomena neurologist yang sukar untuk diterangkan. Respon rasa sakit dipengaruhi oleh latar belakang kultur, kelelahan konsep diri, pengalaman masa lalu, kecemasan dan perhatian. Adapun yang menimbulkan sakit pada persalinan ini yaitu;
·         Emosi seperti takut dan cemas
·         Tarikan peritonium dan utero cervical
·         Tekanan pada organ sekitar
  • Hipoksia miomertrium dan sekitarnya.
Rasa sakit dapat mengakibatkan ;
1.      Meningkatnya efektifitas syaraf simpatis dan ditandai dengan meningkatnya nadi, pernafasan, tekanan darah dan tonus otot.
2.      Gerakan tubuh seperti mengepal, mencari pegangan.
3.      Ucapan-ucapan verbal seperti mendesis atau berteriak-teriak.
4.      Ekspresi wajah beerubha.
5.      Respon terhadap lingkungan menurun
6.      Kebutuhan akan kontak fisik.
                  Lokasi nyeri pada persalinan sangat bervariasi, seperti kita ketahui bahwa uterus dipersyarafi oleh syaraf simpatis dan para simpatis dan cerobrospinal dimana syaraf tersebut mempersyarafi endometrium, simpatis menimbulkan kontraksi dan vasokontraksi  sedangkan syaraf para simpatis mencegah kontraksi dan menyebabkan vasodilasi.
                  Syaraf yang berasal dari thorakal 10-12 mengandung syaraf sensoris dari uretus kemudian diteruskan kepusat nyeri.syaraf sensoris dari atasd vagina melalui sakral 2,3,dan 4.
                  Pada kala I daerah yang paling sakit yaitu diatas simpisis dan di pinggang dan bagian belakang. Pada kala II daerah yang paling sakit adalah atas simpisis dan pinggang bagian belakang menjalar ke paha. Pada akhir kala II yang paling sakit adalah daerah perineum, sedangkan pada bagian atas simpisis dan bagian belakang sudah berkurang.
Sakitnya.

Metode Mengurangi Rasa Nyeri.
      Ada beberapa cara yang cepat dilakukan perawat ataupun bidan dalam membantu
Persalinan , dalam kesempatan ini akan dibahas tentang tehnik mengurangi nyeri yang merupakan tindakan perawat yang bersifat independent, sedangkan ternik mengurangi nyeri dengan pemberian obat-obatan tidak dibahas lebih  jauh karena merupakan tindakan kolaboratif.
Tehnik mengurangi nyeri adalah sebagai berikut ;
1.      Kenyamanan.
      Kenyamanan ini meliputi posisi dan pengololaan selama sakit. Posisi yang dianjurkan  miring kekiri untuk mengurangi penakanan pada vena cava., kepala ditinggikan 45O agar kerja jantung dan paru ringan. Sedangkan pengololaah selama rasa sakit  adalah pengosongan kandung kemih, kebersihan, alat tenun bersih dan rapih.Mengingat ibu dianjurkan untuk ekspirasi lewat mulut sehingga perlu menganjurkan  ibu untuk kumur-kumur.


2.      Relaksasi.
Perawat- bidan salam membantu klien melakukan relaksasi, hal yang perlu diingat adalah  menjelaskan kepada ibu  bahwa relaksasi selama kontraksi adalah sangat penting untuk mengurangi tekanan abdomen pada uterus dan juga memberi rasa nyaman pada ibu.
Cara yang mudah untuk mengingatkan kepada ibu untuk bernafas adalah dengan mengajarkan kepada ibu untuk bernafas dalam dan mengeluarkan lewat hidung., selain itu dapat dilakukan tehnik massage , untuk itu perawat-bidan perlu mengetahui \memahami teori gate control.
Ada dua macam serabut syaraf yang perlu diketahui yakni serabut saraf yang berdiameter kecil dan serabut syaraf berdiameter besar yang masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda.
Impuls rasa sakit yang berdiameter  kecil yang menyebabkan gate control di spinal cord membuka dan menimbulkan rasa nyeri, tetapi inpuls ini dapat diblok dengan memberikan rangsangan pada serabut syaraf berdimeter  besar yang menyebabkan gate control akan tertutup dan rangsangan nyeri tidak diteruskan kekorteks serebral. Pada prinsipnya serabut syaraf berdiameter besar banyak dijumpai dikulit  sehingga harus dilakukan segera pada awal rasa sakit atau  sebelum impuls rasa sakit yang dibawah oleh syaraf berdiameter kecil mencapai korteks serebri.
      Ada beberapa cara massage yang dapat dilakukan dalam merangsang saraf berdiameter besar. Yakni ;
a.           Efflurage.
         Pasien dalam posisi berbaring atau setengah duduk , lalu letakkan kedua tangan  pada perut  dan secara bersamaan digerakkan melingkar dari arah pusat kesimpisis atau bisa menggunakan satu tangan dengan gerakan melingkar satu arah. Cara ini dapat dilakukan sendiri oleh pasien sendiri.
b.          Deep back massage
        Ibu berbaring miring. Lalu perawat-bidan atau suami klien menekan daerah sakrum secara menetap dengan telapak tangan , kemudian dilepaskan dan tekan lagi, begitu seterusnya.
c.           Firm counterpressure.
        Ibu dalam posisi duduk kemudian perawat-bidan atau suami klien menekan sakrum secara bergantian dengan tangan yang dikepalkan secara menetap.
d.          Abdominal lifting
        Baringkan ibu pada posisi terlentang dan kepala agak tinggi letakkan kedua telapak tangan perawat-bidan pada pinggang bagian belakang klien lalu secara bersamaan lakukan usapan yang belahan dan menetap pada arah puncak perut, kemudian ulangi seterusnya.
3.      Distraction atau mengalihkan perhatian.
        Dalam mengatasi nyeri dengan cara mengalihkan perhatian klien, perawat-bidan dapat menganjurkan untuk melakukan kegiatan sehari-hari seperti membaca, menyenangkan hal-hal yang membahagiakan atau melakukan usapan secara teratur pada perut dan pinggang. Mekanisme kerjanya sama dengan teori gate control.
        Cara mengalihkan perhatian yang lainnya cukup efektif adalah dengan nafas dalam sebagaimana yang dikemukakan oleh Lamaze (1960) yakni ;
v   Pembukaan 3 cm
 Nafas dalam 6-9 X/ mnt, inspirasi dari hidung dan ekspirasi lewat mulut secara berlahan-lahan, pusatkan perhatian pada satu fokus dengan mata tertutup.
v   Pembukaan 4-7cm
Nafas dalam 15 X/mnt  pada saat inspirasi lengan diangkat kearah kepala untuk menjauhkan peritoneum dari rangsangan uterus.
v  Pembukaan 8-10 cm
Fase ini dikenal dengan fase transisi. Pada saat ini sangat sulit mengontrol pernafasan sehingga ibu dianjurkan untuk bernafas dengan pola 4:1, 6:1, 8:1, caranya yaitu inspirasi pendek –pendek dari hidung sebanyak 4,6 atau 8 kali lalu akhiri dengan ekspirasi panjang satu kali melalui mulut.
4.      Mengurangi kecemasan dan ketakutan.
      Sebagaimana yang dikemukakan oleh Dick and Read (1959)  dalam maternity Nursing bahwa ketidaktahuan akan menyebabkan ketakutan , ketakutan akan meningkatkan ketengangan otot dan menimbulkan nyeri.
Dalam mengatasi hal ini perawat-bidan dapat memberikan informasi yang sesuai pendidikan dan latar belakang kebudayaan klien, antar lain ;
Ø   Kemajuan persalianan
Ø   Alat-alat atau prosedur yang akan dilakuakan.
Ø   Obat-obatan
5.      Memanfaatkan orang terdekat.
      Ada dua keuntungan tehnik ini ;
Ø  Keuntungan emosional;
1.      ibu akan mempunyai pengalaman positif terhadap melahirkan
2.      Perasaan berpartisipasi nyata dalam melahirkan anknya.
3.      Membantu tumbuhnya hubungan orang tua dan anak
4.      Membantu tumbuhnya hubungan atara ibu dan bapak.

Ø   Keuntungan  fisiologis.
1.      Ibu dapat bekerjasama pada saat pemeriksaan.
2.      Ibu tidak terlalu lelah pada saat sesudah melahirkan
3.      kesuksesan dalam mengurangi sakit tanpa menggunakan obat obatan
4.      Komplikasi seperti sakit sehubungan dengan menurunya oksigen dapat dihindari.
Hal-hal yang diperhatikan Dalam melakukan tehnik mengurangi rasa sakit ;
1.            Variasi tekhnik yang digunakan 2-3 X kemudian ganti cara lain
2.            Segera mulai pada awal timbulnya his
3.            Sesuaikan kemampuan klien.
4.            Catat kemampuan ibu dalam mengurangi rasa sakit.
5.            Mengenai kekuatan yang dibutuhkan tergantung dengan kekuatan mengatasi rasa sakit   sebelumnya.
6.            Jika ibu telah berasil mengatasi cara tersebut akan mendorong ibu melakukannya lagi.
Unknown Web Developer

No comments:

Post a Comment