Friday, January 17, 2014

HIDUP BERSIH DAN SEHAT




WASPADAI PENYAKIT MUSIM PANCAROBA
DENGAN POLA HIDUP BERSIH DAN SEHAT

Perubahan cuaca memang menjadi siklus rutin. Namun ternyata perubahan itu dapat jadi persoalan sangat serius. Pasalnya musim pancaroba dapat memicu serangan berbagi penyakit. Udara yang semula panas tiba-tiba berubah lebdingin. Hari yang biasanya benderang dengan sinar matahari berubah menjadi sering mendung. Bumi pun diguyur hujan hamper setiap hari. 

Ternyata perubahan itu bukan persoalan yang mudah dilalui bagi tubuh manusia, perubahan itu menjadi persoalan yang perlu di waspadai, karena, musim pancaroba tersebut sangat mempengaruh pada kondisi kesehatan tubuh manusia. Perubahan musim menjadi pintu masuknya serangan berbagi penyakit.

Terkait dengan perubahan cuaca itu terdapat tiga faktor yang perlu mendapat perhatian. Pertama perubahan cuaca biasanya dapat memicu penyebaran kuman dan bakteri. Kedua lingkungan yang kondusif dapat membuat kondisi tubuh rentan terserang penyakit. Ketiga kondisi daya tahan tubuh menurun, maka perubahan cuaca menjadi awal yang buruk.

Salah satu proses yang berperang adalah keadaan di musim pancaroba yang sering menyebabkan terjadinya hujan latau tidak merata, sementara bagian lain tetap beriklim panas dan di penuhui debu. Tidak meratanya angin di kawasan hujan tersebut akan mudah menerbankan debu dan berbagai kotoran yang masih tersisah di kawasan kerig di banding pada musim kemarau. Wajar pula kalau yang rentang terserang  penyakit adalah anak anak dan lansia karena system pertahanan tubuh yang tak sebaik orang dewasa, begitu pula dengan dengan kekebalan yang belum terbentuk sepenuhnya terhadap banyak jenis kuman pada usia dini.

Ada dua penyakit utama yang sering muncul pada awal musim hujan, Dua penyakit itu diprediksi tidak akan mengalami kejadian luar biasa, Tetapi, penigkatan kasus dua penyakit itu dapat mencapai 50%. Hingga Desember 2008 saja.

Hujan lebat diiringi banjir kerap membuat lingkungan sehat. Sampah – sampah biasanya berserakan dimana- mana. Bau tumpuhkan sampah mengundang lalat dan kecoa berdatangan. Dua serangga itu dikenal sebagai factor atau pembawa bakteri E coli, samonela, dan shigela. Ketika serangga itu hinggap di makanan, makanan itu pun terkontaminasi.

Lingkungan buruk dan tidak sehat telah pula menyebabkan sumber air tercemar. Air bersih yang di komsumsi sulit di temukan. Bila makanan tercemar penyakit dan air yang tak layak minum di komsumsi, penyakit pencernaan, seperti diare akan datang menghampiri, penyebaran bakteri dan kuman meningkat seiring dengan lingkungan yang kotor. Oleh karena itu berhati hatilah memilih makanan agar terhindar dari diare. Pastikan mengkomsumsi makan yang bersih di tempat yang bebas dari lalat dan kecoa.
Mengingat betapa berbahayanya penyakit yang menjangkit di musim hujan, berikut ini adalah beberapa tips yang mudah di jalankan untuk menghindarinya.


Deman Berdarah
Sebagaimana biasa saat hujan tiba, genangan air banyak di temukan dimana mana. Genangan air tersebut tak boleh  di abaikan. Pasalnya genangan itu terjadi tempat subur bagi kehidupan jentik jentik nyamuk Aedes Aegypti yang menularkan deman berdarah dengue (DBD).
Wasapadalah terhadap peningkatan kasus DBD dengan memperhatikan kaleng-kaleng yang berserakan di sekitar rumah, juga air di kulkas, dispenser, tempat pembuangan air, dan genagan air. Ternyata DBD telah mengalami perubahan gejala klinis. Bila mengalami deman sehari yang diikuti lemahnya kondisi tubuh, bias jadi bahwa itu merupakan gejala DBD. Tetapi gejala DBD tidak harus ditandai dengan deman tinggi selama tiga hari terus menerus.

Untuk mencegah deman berdarah (DBD) rajin rajinlah mermbersihkan bak-bak air tadah hujan dan menyiabgi kebun untuk menghindari nyamuk berkembang biak. Usir nyamuk dengan obat nyamuk sebelum tidur, atau bias juga dengan minyak gosok .
Usahakan minum air yang banyak, Air berfungsi mengangkat racun racun yang ada dalam tubuh. Orang dewasa membutuhkan delapan gelas air dalam sehari.

Diare
berdasarkan data badan kesehatan dunia ( WHO ) Diare merupakan  penyebab No.1  kematian pada balita di seluruh dunia. Indonesia, diare adalah pembunuh balita nomor dua setelah ISPA ( Infeksi Salura Pernafasan Akut ).  Diare mudah di cegah dengan cara ; Mencuci tangan pakai sabun dengan benar pada waktu yang penting sebelum makan, setelah buang air besar, sebelum memegang bayi, dan sebelum menyiapkan makan. Minum air minum air sehat, air yang telah diolah, antara lain dengan cara merebus.
Laptospirosis
Laptospirosis kuman dari kencing tikus. Kuman dari kencing tikus cukup berbahaya karena penularan sangat mudah yakni melalui kulit yang luka, genangann air campur dengan kencing tikus juga bias menularkan jika terdapat luka di kaki. Terlebih di musim banjir seperti saat ini, penularan penyakit ini sangat cepat merambah.
Pencegahan laptospirosis sebenarnya cukup mudah asal kita tetap menerapkan pola hidup bersih. Usah – usah yang dapat di anjurkan antara lainnya dengan sabun setelah bekerja di sawah, pembersihan tempat air dan kolam renang sangat membantu dalam usaha mencegah penyakit laptospirosis.
Dan yang Terpenting…..
Penyakit yang tampaknya terkesan sepele ini sama sekali tak boleh dibiarkan karena memiliki pengaruh terbesar tehadap malnutrisi dan yang lebih parah, dan kekurangan cairan yang dikenal dengan istilah dehidrasi ini sama bahayanya bagi semua golongan umur baik anak-anak dan dewasa.
Tindakan tindakan pencegahan dan penanganan satu satunya tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga tubuh agar tidak terserang penyakit. Karena factor cuaca dan perubahan musim merupakan hal yang tak bias dihindari. Dan hal ini agaknya masih belum tergolong merata penyebaran
Unknown Web Developer

No comments:

Post a Comment