Ketika seseorang berpikir tentang
tantangan memperoleh kebahagian ketika menghadapi penderitaan, biasanya mereka
memikirkan diri sendiri bagaimana merasa bahagiaketika menghadapi penderitaan.
Tapi kebanyakan dari kita, adalah masalah lain yang berkaitan dengan dengan
penderitaan orang lain. Meskipun jika hidup kita relative bebas penderitaan,
penderitaan yang di rasakan oleh orang lain, merupakan penghalang meraih
kebahagiaan.
Seperti halnya orang lain, saya
mengatasi masalah serius dan penderitaan yang terjadi dalam hidup saya. Tapi
saya selalu sadar bahwa penderitaan yang saya rasakan tergolong kecil di
bandingkan dengan penderitaan lain dan penderitaan mereka merupakan salah satu
penghambat terbesar meraih kebahgiaan.
Saya merasa tidak unik dengan mempunyai
perasaan seperti itu. Penderitaan yang dirasakan oleh seseorang biasanya
mempengaruhi kebahagiaan orang sensitive dan orang yang cenderung berperilaku
baik. Penderitaan manusia yang menyebar dimmana-mana khususnya penderitaan
orang yang tidak bedosa akibat perbuatan orang yang telah melukai mereka. Benar
– benar mempengaruhi kebahagiaan seseorang. Kenyataannya, saya seringkali
bertanya – tanya apakah saya memang layak mendapaatkan kebahagian seperti saya rasakan
sekarang ini.
Berikut ini adalah metode –metode
saya supaya penderitaan manusia tidak mempengaruhi kebahagiaan saya :
Pertama, dari pada membiarkan setan
dunia menghalangi kebahagian saya yang hanya akan memberi kemenangan setan
dunia itu, saya memilih untuk melawan setan – setan itu dengan segenap
kemampuan terbaik yang saya miliki. Sata merasakan bahwa hal ini member “ijin”
untuk merasakan bahagia. Jika saya membeda-bedakan kehidupan manusia dengan
cara memudahkan mereka menikmati kebahagiaan, baik dengan cara melawan orang
yang melukai mereka atau dengan member mereka kenyamanan, saya merasa bebas
untuk merasa bahagia.
Kedua, kebahagiaan merupakan unsure penting
untuk melakukan hal-hal baik. Orang yang tidak bahagia biasanya tidak bias melakukan
hal baik seperti orang yang merasa bahagia. Karena mereka terlalu sibuk
mengurusi diri mereka sendiri dan mereka tidak bahagia jika harus melakukan
sesuatu yang menguntunkan orang lain.,
Ketiga, saya tidak mengijinkan
penderitaan dunia mempengaruhi kebahagiaan saya dengan cara mensyukuri apa yang
telah saya terima dalam hidup ini. Dengan cara seperti itu saya bisa menikmati
rasa bahagia saya atau Anda bias bersyukur atas segala Anuggrah yang anda
terima.
,Keempat, banyaknya pederitaan
membuat saya sadar bahwa dulunya kehidupan itu berdasarkan pada intelektual dan
emosi agama. Menurut saya, akan sangat sulit bagi orang yang sekuler untuk
benar-benar merasa bahagia jika (pa/pi) adalah termasuk orang yang sensitive terhadap
kejahatan dan penderitaan. Cara pandang duniayang tidak berdasarkan pada agama
mengatakan bahwa kehidupan yang tidak adil dan sering kali kejam ini adalah
dunia yang sebanr-benarnya “ tidak ada lagi kehidupan selain kehidupan di dunia
ini.dan jika ada seseorang yang dikutuk adalah maslah keberuntungan semata;
apakah orang itu menderita atau bahagia bukanlan masalah besar bagi dunia yang
di penuhi dengan ketidak pedulian ini. Untuk mempercayai hal ini selagi kita
juga berusaha memahami dengan benar tentang mereka yang yang di kutuk sehingga
mendapatkan kemalangan tampaknya akan membuat kebahagiaan itu semakin sulit
diraih.
Orang yang religious yang
benar-benar peduli dengan orang lain tidak perlu mempunyai penjelasan mengenai
penderitaan yang dirasakan oleh orang lain. Tetapi orang relegius akan percaya
bahwa Tuhan lah yang mengatur dunia ini dan oleh karena itu ada makna khusus di
balik semua kekacauan yang terjadi
CATATAN
:
Hanya penderitaan yang tidak adil
yang akan memberikan masalah bagi kira, baik dalam hal emosional, Intelektual
dan moral. Tetapi penderitaan yang adil tidak akan menimbulkan maslah seperti
itu.
No comments:
Post a Comment